PASAR INSTAGRAM INDONESIA TAHUN 2020

Indonesia di era digital tidak hanya berpotensi menjadi konsumen yang besar di pasar dunia, tetapi juga berpotensi untuk menjadi powerhouse bagi ekonomi digital dunia. Hal ini bisa terjadi dengan melihat peran Indonesia di persaingan digital global berdasarkan laporan Digital 2020 yang dilansir We are Social dan Hootsuite. Data tersebut menggambarkan bagaimana perkembangan teknologi internet dan digital terus melesat tinggi berusaha untuk memenuhi kebutuhan secara global. Negara-negara berlomba-lomba untuk bisa meningkatkan penetrasi internet dan meningkatkan kualitas konektifitasnya.
Lalu bagaimana dengan situasi Indonesia? Dari data Digital 2020, dalam laporan tersebut juga ditampilkan beberapa informasi tentang Indonesia. Dalam laporan tersebut Indonesia tampak cukup signifikan mewarnai persaingan dunia digital dunia. Beberapa kali Indonesia muncul dalam peringkat yang tinggi untuk hal-hal tertentu. Untungnya, Indonesia cukup sering muncul dalam peringkat-peringkat dunia yang ada sehingga menempatkan Indonesia sebagai salah satu negara yang memiliki peran besar di dunia digital saat ini.
Paling Rajin Gulir Instagram, Reach Indonesia Peringkat Tiga Dunia
Dari jumlah pengguna yang sudah mendekati angka satu milyar di seluruh dunia, Indonesia menempati peringkat tiga untuk jumlah reach yang bisa dicapai. Angkanya sebesar 63 jutan adalah seluruh pengguna di Indonesia. Kalau dibandingkan dengan jumlah populasi pengguna internet di Indonesia porsi ini mencapai sepertiga populasi. Itu artinya tiga dari sepuluh orang yang menggunakan internet di Indonesia bisa dijangkau menggunakan Instagram.
Peningkatan reach instagram dibandingkan tahun lalu rupanya juga terbilang tinggi. Ada pertumbuhan sebesar 5 persen dalam satu tahun atau setara dengan 3 juta pengguna baru yang bisa dijangkau. Instagram adalah sosial media yang cukup berpengaruh di Indonesia karena saat ini banyak sekali pengguna yang memanfaatkan sosial media ini layaknya mikro-blog untuk menyampaikan banyak pesan dan pengetahuan. Sehingga Instagram juga digunakan sebagai sarana komunikasi penjual dan pembeli untuk memperkenalkan dan mempromosikan barang dan jasa yang ditawarkan.
Ada beberapa alasan menarik yang membuat banyak pengusaha menjual produknya secara online melalui media sosial Instagram, di antaranya sebagai berikut: Ada banyak pengguna Instagram, yakni lebih dari 1 miliar pengguna di seluruh dunia. Menariknya, Indonesia adalah negara ke-3 dengan pengguna Instagram terbanyak (berdasarkan data Februari 2020). Ini berarti menjalankan bisnis di Instagram memiliki pangsa pasar yang sangat bagus dan luas. Kemudian mulai dari usaha kecil hingga toko skala besar bisa menjual produknya tanpa harus memiliki toko fisik, sehingga modal lebih efisien.
Peningkatan aktivitas Instagram di Indonesia terjadi terutama karena para pengguna di Indonesia ingin mengabadikan dan membagikan momen mereka dengan orang lain. Mereka ingin membagikannya dengan cepat, mendeskripsikan pengalaman mereka, dan merasakan kebanggaan hal tersebut. Sementara itu, Instagram disukai karena menawarkan kepada para pengguna cara yang lebih cepat, lebih mudah, dan menarik secara visual dalam berbagi momen mereka, terutama dalam bentuk gambar dan video. Konten yang paling menarik, menyenangkan, dan lucu secara visual akan lebih banyak mendapatkan perhatian. Brand yang mampu menawarkan hal tersebut akan sangat mudah berhubungan dengan konsumen dan Instagram memfasilitasi hal tersebut.
Pertumbuhan dari platform Instagram pada tahun 2020 menyediakan berbagai peluang baru bagi para pemilik brand untuk menargetkan dan berhubungan dengan konsumen. Penelitian dari Kantar TNS ini juga menemukan bahwa orang berpengaruh/publik figur (influencer) dan selebritas merupakan kunci penghubung dengan konsumen. Hampir separuh dari pengguna yang berusia 16 – 24 tahun (43%) menyatakan lebih percaya kepada apa yang orang katakan tentang suatu brand secara online dibandingkan dengan sumber resmi, seperti koran, website resmi brand, atau iklan TV. Generasi muda merupakan kelompok yang lebih berorientasi kepada influencer, blogger terpercaya, dan sesamanya, ketimbang kepada informasi dari suatu brand. Teman dan keluarga tetap merupakan jaringan influencer utama mereka. Dan seiring dengan minat untuk mengadopsi tren baru, mereka mungkin akan mulai mengikuti para influencer di media sosial sebagai sumber inspirasi dan informasi.

Scroll to Top